Pembangkit listrik memanfaatkan tenaga air
Energi listrik yang dihasilkan dari energi gravitasi air dikenal dengan pembangkit listrik tenaga air, PLTA (Hydroelectric Power).
Pembangkit listrik tenaga air ini sudah dibangun sejak lama.
Untuk skala kecil biasanya memanfaatkan air terjun, aliran air sungai atau air yang dialirkan secara khusus untuk menggerakkan turbin atau kincir air.
PLTA skala kecil |
PLTA skala besar |
Skemanya hampir sama dengan pembangkit listrik tenaga angin. Perbedaannya terletak pada turbin air.
1. Turbin air.
Bagian ini berupa kipas atau propeler yang akan berputar ketika terkena tekanan aliran air. Putaran turbin ini akan menggerakkan generator listrik yang terhubung dengan turbin air secara langsung (Turbin air bersatu dengan generator listrik, seperti contoh gambar di bawah)
Generator menyatu dengan turbin air |
2. Generator Listrik.
Berfungsi mengubah energi mekanik akibat dari aliran air menjadi energi listrik. Bisa menggunakan generator listrik DC atau AC atau AC 3fasa tergantung kebutuhan.
Bagian ini berfungsi mengontrol arus listrik yang dihasilkan generator listrik agar bisa di simpan di dalam battery atau aki. Jika menggunakan genarator AC, di bagian ini perlu ditambahkan penyearah tegangan agar menjadi tegangan DC.
4. Battery atau aki.
Bagian ini akan menyimpan arus listrik yang dihasilkan dari generator listrik. Sebaiknya menggunakan aki jenis Deep Cycle Battery.
5. Inverter DC to AC.
Bagian yang akan mengubah tegangan DC dari aki menjadi tegangan AC 220V /110V untuk peralatan rumah tangga yang membutuhkan tegangan AC.
Demikian gambaran sederhana pembangkit tegangan listrik memanfaatkan tenaga dari aliran air.
Sumber: http://sanfordlegenda.blogspot.com/2013/09/Pembangkit-listrik-memanfaatkan-tenaga-air.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar